Kalo aku pribadi, untuk SOP ini sendiri aku tulisnya dalam bahasa inggris dan isinya memang 4 paragraf, jadi hanya 1 1/4 halaman aja. Tapi saran aku, usahain jalan cerita tiap paragraf harus nyambung gitu. Urutannya sih nggak mesti seperti point yang tertulis itu, yang paling penting isi SOP kalian mencangkup semua point yang diharuskan tersebut. Ingat ya, nulis esai sejenis statement of purpose atau motivation letter itu nggak bisa langsung selesai dalam satu hari. Jadi, kerjain perlahan-lahan tapi bener. Kalo bisa, setelah kalian nulis gitu, coba tinggalin (jangan baca) SOP kalian selama 2 atau 3 hari. Terus, baru baca lagi di hari ke-4. Percayalah, kesalahan yang tidak terlihat waktu kalian baca 3 hari lalu, akan terlihat saat kalian baca di hari ke-4. Intinya perbanyak mengulang-ulang SOP kalian karena menurut aku ini suatu hal yang penting untuk mendeskripsikan diri kalian di awal.
Kalo kalian nanya, untuk setifikat TKA dan TKBI itu gimana? Harus ada sebelum daftar?
Sebenarnya boleh tidak ada, karena kondisi saat ini kan sedang pandemi jadi susah juga mau tes dimana-mana, tapi kalian harus nyertain surat pernyataan gitu kalo kalian akan melengkapi berkas tersebut saat udah kuliah. Kalo jawaban dari aku, untuk menjaga keamanan dan kestabilan semuanya, akan lebih baik jika kalian udah ikut tesnya. Jadi akan lebih mudah nantinya. Untuk TKA dan TKBI, kalian bisa langsung ikut tes yang diadakan oleh UNPAD sendiri. Jenis soal tes TKA di UNPAD sendiri udah banyak dijelaskan di beberapa tulisan blog teman-teman lain yang pernah ikut. Silahkan kalian coba cari di internet, pasti ketemu kok. Untuk biaya tesnya sendiri, 350.000,- aku ikut tes TKA yang bulan Juni dan sistem ujiannya online. Untuk info test TKA UNPAD bisa kalian cek di laman ini (http://pip.unpad.ac.id/announcement/Tes-Kemampuan-Akademik-TKA)
Untuk TKBI, aku nggak ikut lagi tes dari UNPAD nya, karena alhamdulillah aku udah punya sertifikat TOEFL ITP, jadi aku mendaftar dengan sertifikat itu. Seingat yang aku baca, tes TKBI di UNPAD mirip dengan tes toefl pada umumnya, dan biayanya 150.000,-. Jadi kalo kalian belum punya TOEFL/IELTS bisa ikut tes TKBI yang dari UNPAD aja ya. Untuk info test TKBI UNPAD bisa kalian cek di laman ini (https://pendaftaran.unpad.ac.id/informasi)
2. Usahakan sering memantau website SMUP UNPAD
Ini hal yang harus wajib kalian lakuin. Pesyaratan, tanggal, langkah-langkah, semua bisa berubah dalam hitungan menit. Jadi, pastikan kalian rutin mengecek kembali website ini. Website yang harus kalian cek itu adalah laman SMUPnya (http://smup.unpad.ac.id).
Sering-sering lah cek laman tersebut, klik dibagian "profesi" dan baca dengan teliti ya.
3. Persiapkan diri kalian untuk Tes Kefarmasian. Belajar. Belajar. Belajar.
Ini yang udah pasti harus kalian lakuin sebelum memutuskan untuk mendaftar. Soal tes kefarmasiannya itu ada 60 soal dan dikerjakan dalam waktu 60 menit. Jadi, 1 soal 1 menit kalo mau dibagi secara matematis. Untuk jenis soalnya menurut aku paling beraneka ragam banget. Mulai dari yang dasar, masalah konsentrasi, titrasi, etc sampai yang udah akhir, masalah pemilihan terapi obatnya. Tapi, alhamdulillah soalnya bukan kasus klinis gitu. Bersyukur banget sih, karena kan kalo kasus pasti bakal bingung. Usahain kalian belajar-belajar terus dari sekarang, secepat mungkin, karena soalnya nggak bisa ketebak sih menurut aku.
Aku mau cerita sedikit mengenai perjalanan aku sebelum tes yang super riweh. Jadi, aku lulus dari S1 Farmasi itu awal Februari 2020, dan selama Februari, Maret, April dan pertengahan Mei itu, aku sedang tidak berfokus untuk belajar tes masuk profesi, karena memang ada yang harus aku kerjakan (I really hope that Allah will give me that chance, please pray for me y’all, aamiin). Nah, di akhir Mei, saat aku udah selesai dengan yang sedang aku kerjakan, barulah aku mulai belajar untuk tes masuk profesi apoteker (because that was my plan for 2020).
Sebelumnya, aku udah beli beberapa buku UKAI dari temanku yang di jogja, sekitar akhir tahun 2019. Tapi, aku belum pernah baca dengan sungguh-sungguh gitu. Paling hanya buka, lihat, terus bingung, pening, bertanya-tanya dan berujung pada menutup kembali buku tersebut. Maka dari itu, mulai dari akhir Mei aku memutuskan untuk belajar soal-soal dari buku tersebut dengan benar, walaupun memang sangat banyak dan beraneka ragam sekali. Aku mulai belajar buku UKAI sedikit demi sedikit meski saat itu, udah banyak kabar yang aku dapat bahwa beberapa univ tidak membuka tes profesi untuk mahasiswa eksternal. Dalam pikiran aku, nggak apa-apa, belajar aja dulu, masalah tes itu nanti kalo udah rejeki pasti ada.
Lanjut lagi, terus dapat kabar dair grup angkatan aku, kalo UNPAD membuka tes profesi apoteker untuk mahasiswa eksternal. UWAW. Suatu hal yang luar biasa. Setelah aku baca juga, semuanya dilakukan secara ONLINE. Sungguh suatu hal yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Jujur, aku sedikit menyesal karena terlambat tahu kabar pembukaan tes di UNPAD, karena aku merasa seharusnya bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi. Tapi karena aku udah pupus harapan duluan, lihat univ lain pada nggak buka untuk eksternal, jadi rada males untuk nyari tahu lebih lanjut ke univ lain. Sangat tidak patut untuk dicontoh.
Kalian harus nyari tahu semua univ yang kalian inginkan untuk menjadi mahasiswanya, ok? Apapun yang terjadi, tetap pantau dan paastiin di website resmi univ yang kalian tuju. Usahakan juga jangan belajar seperti aku, start in May. Sebisa mungkin mulailah dari kelulusan kalian, atau kalo bisa pas semester-semester akhir saat penelitian, karena kan jadwalnya juga udah lumayan fleksibel ya. Tapi karena aku memang anaknya mageran dan sangat mencintai skripsi aku, jadi aku fokus sekali mengerjakan skripsi. Karena ada satu dan lain hal juga yang harus aku kerjain beberapa bulan setelah aku lulus, jadi aku baru bisa mulai fokus di Mei. Intinya, lebih cepat lebih baik, belajar lebih cepat, biar ilmu yang terserap lebih banyak. Ingat ya, usaha itu penting. Allah juga lihat seberapa besar usahamu.
4. Persiapkan diri kalian juga untuk Wawancara
Menurut aku tahapan wawancara ini juga menjadi bagian terpenting dan krusial. Jika aku menilai diri aku sendiri, sepertinya akan sulit bagi aku untuk mendapatkan kesempatan lulus jika hanya berdasarkan hasil tes kefarmasian. Kita pasti bisalah kan mengira-ngira jawaban benar atau salahnya kita. Iya kan? Jadi aku sangat bersyukur alhamdulillah ada tahap wawancara ini. Setelah tes kefarmasian aku bingung dan sedih. Tapi, setelah wawancara seperti ada secercah harapan yang muncul gitu. wkwkwk. Alhamdulillah.
Apa aja yang ditanyain?
Beraneka ragam. Mulai dari perkenalan pasti, terus kehidupan perkuliahan farmasi kita sebelumnya, skripsi kita, lab yang kita ikuti di kuliah, apa aja yang kita lakuin selama kuliah (kalo ada prestasi luar biasa yang kita punya, ceritain aja, walaupun mungkin nggak ditanya, tapi kalo pertanyaan udah menjurus kearah situ, ya gass aja). Nah, ada pertanyaan krusial yang pasti akan tetap ditanyain, yaitu "kenapa memilih UNPAD?". Usahain kalian tidak mengatakan hal-hal terlalu umum, misalkan UNPAD itu univ negeri, akrednya A, dan hal-hal umum lain yang orang juga semua tahu. Ceritain lebih ke keinginan pribadi kenapa kalian milihnya lanjut ke UNPAD. Kenapa malah nggak milih UI, ITB, UAD, UGM, UMY, etc.
Lanjut lagi, terus aku juga ditanyain mengenai kehidupan pribadi, seperti udah siap belum kuliah di daerah yang jauh dari tempat tinggal, apa yang mau aku lakuin kedepannya, mau lanjut s2 atau nggak (sepertinya mereka amau lihat kita udah persiapkan diri kita dan udah mikirin masa depan belum sih). Pertanyaan terakhir yang aku dapat, "ada yang mau ditanyain nggak?" Aku benar-benar memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, aku bertanya hal-hal yang ingin aku tahu dan tidak terjawab dengan hanya membaca website farmasi unpad. Usahain kalian bertanya sih menurut aku, jadi kalian memang benar-benar terlihat EXCITED untuk bisa lulus. Oh iya, menurut aku kalian nggak usah nanya masalah terkait biaya dan sebagainya sih, karena itu nggak bagus aja gitu kesannya kalo dari pandangan aku. Kita kan udah mutusin daftar, ya kita pasti udah nerima berapapun UKT yang diberikan. Ngerti kan ya?
Berikut ini ada beberapa tips untuk kalian dalam menghadapi wawancara dari aku, untuk kalian yang mungkin takut atau merasa tidak siap.
- Breathe. Mungkin ini terlihat sepele tapi menurut aku ini yang paling penting. Ketika kita bisa bernapas dengan baik, maka kita bisa mengatur tata bicara kita, lebih teratur aja gitu dan lebih meyakinkan pastinya.
- Senyum. Pastiin kalian senyum setiap ada kekosongan, apakah saat awal masuk wawancara, saat pewawancara sedang bertanya, tapi jangan senyum yang meremehkan dan tidak mendengar. Cobalah untuk senyum-senyum elegan yang meyakinkan dan bermakna mengerti dan menghormati. Jangan pula kalian jadi senyum-senyum nggak jelas ya. Malah dikira nggak waras nanti sama pewawancara.
- Gembira dan percaya diri. Tingkat kepercayaan diri dan kegembiraan kalian itu terlihat jelas lho saat wawancara. Jadi, usahakan tampilkan sisi terbaik kalian. Percaya diri dan yakin aja sama jawaban kalian. Usahain nada bicara kalian itu gembira dan excited, bukan yang murung dan terpaksa. Ingat ya, walaupun wawancara online, tapi ekspresi dan raut wajah kalian tetap bisa terbaca.
- Mendengarkan. Ini poin plus yang menurut aku harus kita lakuin. Jika pewawancara sedang berusaha menjelaskan maksud pertanyaannya, kalian dengerin aja sampai dia selesai. Biarpun misalkan kalian udah tahu arah dan maksud pertanyaannya kemana. Nah, ketika dia udah berhenti alias mempersilahkan kesempatan kalian untuk menjawab, baru deh kalian jawab dengan jawaban terbaik.
- Jangan hanya menjawab apa yang ditanya. Usahain gaya menjawab kalian itu seperti bercerita, tidak baku dan monoton, jadi pewawancara bisa merasa tertarik dengan kisah hidup kalian. Oke?
5. Berdoa
Poin yang paling istimewa dari semua hal yang kalian lakuin. Jangan lupa berdoa. Semua keputusan ada ditangan yang Maha Kuasa, bukan ditangan manusia. Jadi, minta ke Yang Maha Kuasa, jangan ke manusia. Berdoalah yang tulus yaa, dari hati. Ada salah satu kutipan yang pernah aku dengar, dikatakan bahwa "jika kalian belum mendoakan suatu hal disetiap sholat kalian, maka kalian belum benar-benar menginginkan hal itu." Jadi, jangan lupa berdoa untuk yang kamu mau setiap waktu ya. Oh iya, minta doa ke orang tua kalian juga ya, karena doa kedua orang tua itu cepat dikabulkan oleh Allah.
Tetap semangat dan jangan berhenti berusaha ya!!
Kak mau tanya untuk materi kefarmasian saat tes di UNPAD belajarnya dari mana ya? Apakah ada rekomendasi buku tertentu?
ReplyDeleteTerimakasih sebelumnya :)
haloo! Untuk kimianya kamu bisa belajar dari materi-materi dasar saat S1 kok, dan untuk klinis bisabelajar dari buku-buku latihan soal UKAI ya!
DeleteMakasih banyak kaakk, sangat membantu kebingungan saya dan bikin saya semangaatt bisa apoteker di unpad. 🥰
ReplyDeletesemangatt yaaa! semoga keterima!
DeleteHai, Kak. Perbandingan mahasiswa internal dengan mahasiswa eksternal angkatan Kakak, berapa ya? Terima kasih.
ReplyDeletehaloo! waktu angkatan aku eksternal hanya 14 orang, dan internal ada sekitar 90-100 orang (lupa tepatnya berapa)
DeleteWah, yang eksternal sedikit juga ya. Untuk soal-soal kefarmasiannya condong ke pelayanan kefarmasian atau industri farmasi?
Deletemenurut aku balance ya keduanya, tapi mungkin yang industri lebih ke kimia nya
DeleteUntuk soal-soal kimianya atau hitungannya banyak nggak, Kak? Maaf, aku banyak tanya.
DeleteWah, yang eksternal sedikit juga ya. Untuk soal-soal tes kefarmasiannya, condong ke pelayanan kefarmasian atau industri farmasi, Kak?
ReplyDeletesoal2 itungan berapa ya ka? ada 10 lebih kah?
ReplyDeleteKk kalo di syarat gk ada toefl itp apakah boleh mencantumkan toefl itp?
ReplyDeleteHalo, boleh bgt yaa! Aku juga pake toefl itp kok waktu itu.
DeleteKak boleh tau ipk S1 kaka brp? Soalnya temen aku ada yg ga lulus pdhl hasil test dia katanya bagus, jadi bimbang:(
ReplyDeleteHlo, ipk aku 3.6 ya! Tetap semangat!!
DeleteUntuk hasil tes toefl nyabisa englishvit ga ya ka?
ReplyDelete