HAL YANG PERLU KAMU TAHU TENTANG COVID-19 (ALL ABOUT COVID-19)
HOLA READERS!!
and Hi April.
So, how's your life? Is everything ok?
May Allah help and protect us every single
day. Aamiin.
Well, seperti yang aku bilang di artikel sebelumnya, kali ini aku akan
membahas in detail mengenai COVID-19 yang
dikategorikan as an outbreak
and a pandemic.
---
Perlu kalian garisbawahi terlebih dahulu bahwa apa yang
aku tulis disini adalah informasi yang aku dapatkan melalui riset online dari
berbagai website resmi dalam dan luar negeri serta artikel-artikel penelitian
dan lainnya. Informasi yang tersedia pada tulisan ini mungkin tidak up to date dan
bisa saja berbeda jika kalian membacanya pada bulan depan, tahun depan atau
bertahun-tahun kemudian. Because there will be an update. So, if y'all
read this and looking for the updates, y'all should go to WHO, CDC, NHS,
KEMENKES, and other official websites. Thanks.
---
Berdasarkan data mengenai
update kasus COVID-19 didunia, as of April 8 2020, ada 1.426.096 orang
yang dinyatakan positif dari seluruh dunia dan 81.259 orang sudah
meninggal akibat virus ini. Namun, jangan panik dulu karena tercatat sudah ada
300.054 orang yang dinyatakan sembuh. Meskipun menurutku ini merupakan penyakit
yang cukup serius dan mengkhawatirkan karena belum adanya vaksin, tetapi angka
kesembuhannya juga harus kita lihat sebagai harapan untuk bisa terbebas dari
virus tersebut.
Now, let us look at the case in Indonesia from official
website (www.covid19.go.id). As of April 8 2020, ada
2.738 orang yang dinyatakan positif dan ada 221 orang yang meninggal serta 204
orang yang sembuh. Angka kematiannya cukup tinggi namun kita harus tetap tenang
dan tidak panik menghadapi kejadian ini ya.
SO, LET'S TALK ABOUT COVID-19.
COVID-19 merupakan singkatan dari Coronavirus
Disease-2019. Yap, karena virus yang menyebabkan penyakit ini adalah keluarga
dari virus corona dan penyakit ini secara resmi dilaporkan ke kantor perwakilan
WHO di China pada 31 Desember 2019.
Then, kasusnya terus bertambah dan menyebar luas ke
beberapa negara dunia lainnya (seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan). Hingga
pada 30 Januari 2020, PHEIC (Public Health Emergency of International Concern)
WHO menyatakan kasus ini sebagai OUTBREAK (kejadian luar biasa karena
peningkatan kasusnya yang sangat besar).
And, pada 11 Februari 2020, WHO secara resmi mengumumkan nama dari penyakit ini yaitu COVID-19.
And now, COVID-19 is a PANDEMIC. Untuk informasi bagi kita semua, pandemic artinya bahwa penyakit yang awalnya menyerang sejumlah besar orang dalam suatu populasi (yaitu Wuhan) telah menyebar ke berbagai negara atau benua (seperti layaknya COVID-19 saat ini).
But, don't be panic. Don't be stress. We can go through this
together.
Mari kita bahas mengenai virus ini satu-persatu.
1. Sebenarnya, apa itu virus corona (coronavirus)?
Virus korona merupakan virus yang berasal dari hewan. Virus ini sangat umum ditemukan pada hewan seperti kucing, anjing, babi, sapi, ayam, tikus, kelinci, etc. Beberapa virus ini juga dapat mengalami mutasi dan menginfeksi lebih banyak hewan lainnya.
Nama virus korona or coronavirus berasal dari bahasa Latin, dimana corona artinya crown (mahkota) or halo. Hal ini karena saat dilihat dibawah mikroskop, virus ini seperti ditutupi dengan struktur runcing yang mengelilinginya dan berbentuk seperti mahkota or solar corona. Mahkota inilah yang digunakan untuk bisa menembus sel yang ingin diserang.
Dr. John
Williams, a chief of the division of pediatric infectious diseases at the
University of Pittsburgh Medical Center Children's Hospital of Pittsburgh, (who
has studied coronaviruses for decades) said:
"Usually
viruses from one animal really don't effectively transmit to other animal
species or even to people. So, usually, if a virus goes from an animal to human,
it's sort of dead end. That person gets sick, but it doesn't spread
further."
BUT, as you
know, semua virus itu seperti zombie, mereka bisa bermutasi dan mencoba untuk
mengambil alih tubuh setiap inangnya. Di luar tubuh inang (host), virus tidak
aktif, namun setelah disentuh/ dihirup/ dibawa masuk ke tubuh, virus akan
beraksi dan menggunakan protein untuk menyerang sel tubuh, termasuk manusia. Kemudian,
virus tersebut menghasilkan jutaan salinan dari diri mereka dan menyebabkan
sel-sel tersebut pecah, keluar dari aliran darah dan menyerang lebih banyak sel
lainnya. Ketika mereka mulai memperbanyak diri dalam tubuh manusia, maka seluruh bagian tubuh (terutama droplet yang dikeluarkan) akan turut mengandung virus ini. Sehingga virus ini kembali lagi ada di mana-mana dan menginfeksi lebih banyak orang.
Untuk CORONAVIRUS ini sendiri, dia spesifik menyerang sel di bagian paru-paru kita, jadi oleh sebab itu pasien yang terinfeksi virus ini bisa kesulitan bernapas dan keadaan ini yang terutama menyebabkan pasien meninggal.
2. Terus, apa bedanya virus corona lain dengan virus pada
COVID-19?
Jika virus
corona umumnya berada pada tubuh hewan, virus pada COVID-19 adalah virus yang merupakan
keluarga dari virus korona, namun telah bermutasi ke tubuh manusia. Virus ini berbeda lagi dari virus korona pada SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome).
3. Kenapa virus ini bisa menyebar luas?
Okay, jadi
konsep penyebaran virus ini secara sengaja atau tidak sengaja adalah karena inang
(host) or orang yang terinfeksi mengeluarkannya dari tubuh mereka melalui
droplet (saat berbicara, batuk maupun bersin) sehingga dapat melekat, atau
menempel bahkan masuk ke tubuh orang lain disekitarnya.
Namun, droplet
ini terlalu berat untuk bisa berada di udara (jadi penyebaran melalui airbone
itu tidak ada). Kemungkinan droplet ini hanya bisa menyebar sekitar 1.8 meter or six feet apart dari tempat awal seseorang yang terinfeksi mengeluarkan dropletnya, yang kemudian
akan langsung jatuh dan menempel ke permukaan apapun (bisa lantai, meja, gagang pintu, etc).
Jadi, penyebaran yang terjadi dari orang ke orang (person to person spread) hanya bisa terjadi melalui kontak dekat (+/- 2 meter).
Waktu yang
pasti tentang seberapa lama coronavirus ini bisa melekat di permukaan benda
tidak diketahui pasti, makanya disuru untuk membersihkan benda-benda disekitar
kita sesering mungkin (apalagi benda yang terkontak dengan orang lain).
Sentuhan
tangan ke permukaan benda-benda yang kemungkinan terkontaminasi virus juga bisa membuat
kita terinfeksi. Itulah makanya kita diminta untuk menghindari atau
jangan menyentuh mata, hidung atau mulut, karena tangan bisa saja men-transfer
virus itu ke dalam tubuh kita. And for this reason, we have to clean our
hands frequently. Bisa dengan hand-sanitizer (kandungan alkohol
60%) atau cuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik.
4. Seberapa bahaya
COVID-19 ini?
So, most people infected with COVID-19 will
experience mild to moderate respiratory illness and recover without requiring
special treatment. Gejala COVID-19 yang dirasakan setiap orang itu sangat
berbeda-beda dan penyembuhannya juga. Jadi ada yang emang ga merasa gejala
apa-apa tapi tiba-tiba down. Ada juga yang merasakan gejala tapi tiba-tiba
sembuh. Bisa dibilang COVID-19 ini sebenarnya dapat sembuh sendiri oleh bantuan
imun tubuh pada setiap orang.
Namun, yang harus menjadi perhatian khusus bagi kita semua adalah
orang-orang tua. Terutama yang memiliki riwayat atau sedang memiliki penyakit
serius lainnya (like cardiovascular disease, diabetes, chronic respiratory disease,
and cancer). Hal ini karena, sel-sel tubuh mereka sudah tidak sesempurna saat
mereka muda dan sehat dulu, sehingga sistem imun mereka juga sudah pasti
melemah karena produksi sel-sel imun yang juga berkurang dan sebagian besar
imun yang diproduksi tubuhnya sedang berusaha melawan penyakit yang sedang
diderita. Sehingga, apabila mereka terinfeksi COVID-19, itu akan memperburuk
kesehatan mereka bahkan dapat menyebabkan kemungkinan terburuk yaitu
meninggal.
Maka dari itu, kita diminta untuk memberi perhatian lebih besar kepada orang-orang tua dan membantu mereka dalam segala hal terkait pekerjaan di luar rumah untuk meminimalisir interaksi mereka dengan orang-orang lain diluar sana yang mungkin saja terinfeksi COVID-19.
Intinya, jangan takut apalagi sampai stress, karena tubuh kita butuh kekuatan untuk bisa melawan virus tersebut. Jika kita lemah, maka virus akan mengambil alih fungsi tubuh kita.
5. Kenapa harus social-distancing?
Seperti yang aku bilang sebelumnya, kemungkinan droplet yang dikeluarkan dari orang yang terinfeksi hanya bisa menyebar sekitar 1.8 meter, terus kemudian akan langsung jatuh dan menempel ke permukaan apapun. Oleh sebab itu, kita perlu social-distancing atau menjaga jarak dari orang lain dan tidak berada pada keramaian, karena kita tidak tahu siapa yang terinfeksi.
Meskipun
sangat mengecewakan saat mendengar bahwa begitu banyak acara, festival, konser,
bahkan sekolah dan pertemuan lainnya yang dibatalkan, namun ada alasan
kesehatan untuk tindakan ini. Pembatalan ini membantu menghentikan atau
setidaknya memperlambat penyebaran penyakit dan memungkinkan rumah sakit dan
tenaga kesehatan untuk lebih siap merawat pasien dari waktu ke waktu.
6. Pencegahan apa yang bisa kita lakukan? Agar bisa berusaha terhindar dari virus ini?
Berdasarkan
saran dari WHO, untuk mencegah infeksi dan memperlambat transmisi COVID-19,
kita bisa melakukan hal berikut:
*
Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, atau bersihkan dengan alkohol.
*
Pertahankan jarak minimal 1.8 meter dengan orang yang batuk atau bersin.
*
Hindari menyentuh wajah.
*
Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
*
Tetap di rumah jika merasa tidak sehat.
*
Jangan merokok dan aktivitas lain yang melemahkan paru-paru.
*
Berusaha menghindari perjalanan atau kegiatan yang tidak perlu.
*
Hindari kerumunan atau keramaian orang.
Setidaknya lakukan hal-hal tersebut hingga kondisi dunia kembali kondusif dan adanya pengobatan atau vaksin untuk mengatasi pandemik ini.
7. Bagaimana seseorang bisa tahu bahwa dia terinfeksi?
Beberapa orang yang terinfeksi mungkin merasakan
gejala seperti berikut ini:
Jika kalian
merasakan gejala ringan dan masih sehat, kalian sebaiknya mengisolasi diri dan
menghubungi penyedia medis atau saluran informasi COVID-19 untuk nasihat
tentang pengujian dan rujukan. Jika kalian merasakan gejal yang cukup berat,
kalian harus segera melakukan pengecekan ke rumah sakit.
Tapi, harus di ingat bahwa ga semuanya merasakan gejala. Ada yang bahkan tidak merasakan gejala sama sekali di awalnya, karena masih dalam masa inkubasi (the time between infection and the onset of symptoms - range from one to 14 days). Biasanya, orang yang terinfeksi menunjukkan gejala pada hari ke 5 atau 6.
If you have a medical emergency such as severe shortness of breath, call 119 (HOTLINE COVID-19 KEMENKES) and let them
know about your symptoms.
Namun, perlu
di ingat bahwa diagnosis hanya dapat dikonfirmasi dengan hasil test laboratory
yang membuktikan kalian positif atau negatif.
So, don't
panic.
8. Kapan vaksin COVID-19 tersedia?
Sampai saat ini, bebagai perusahaan farmasi tentunya sedang berusaha untuk membuat vaksin dan ada beberapa yang sudah masuk ke tahap uji coba pada hewan. Tapi, pasti butuh waktu untuk bisa di uji coba ke manusia dan dinyatakan aman dan efektif sehingga bisa diproduksi masal dan dikirimakan ke semua negara.
Dari artikel yang aku baca, disebutkan bahwa:
Moderna
Therapeutics, a biotech company based in Cambridge, Mass., has shipped the
first batches of its COVID-19 vaccine. The vaccine was
created just 42 days after the genetic sequence of the COVID_19 virus, called
SARS-CoV-2, was released by Chinese researchers in mid-January. The first
vials were sent to the National Institute of Allergy and Infectious
Diseases (NIAID), part of the National Institutes of Health (NIH) in Bethesda,
MD, which will ready the vaccine for human testing as early as April.
NIH
scientists also
began testing an antiviral drug called remdesivir that had been
developed for Ebola, on a patient infected with SARS-CoV-2. The trial is the
first to test a drug for treating COVID-19, and will be led by a team at the
University of Nebraska Medical Center. The first patient to volunteer for the
ground-breaking study is a passenger who was brought back to the US after
testing positive for the disease aboard the Diamond Princess. Others
diagnosed with COVID-19 who have been hospitalized will also be part of the study.
9. Sebenarnya
perlu pake masker atau tidak?
WHO dan juga Presiden
Indonesia, Joko Widodo sudah mengumumkan untuk memakai masker kemanapun kita
pergi. Ya, menurutku ketika kita terpaksa pergi ke tempat umum dan keramaian
(seperti pasar) dimana sangat sulit untuk bisa menjaga jarak dengan orang lain,
maka sangat amat harus memakai masker. Hal ini untuk mencegah kita secara tidak
sengaja berpapasan dengan orang yang terinfeksi dan mereka mengeluarkan droplet
dari bersin misalkan.
Data showing
that people with COVID-19 can transmit the virus before realize they
have it. Using masks in public may help reduce the spread from people who don't
have symptoms. Non-medical cloth masks are recommended for the public. Surgical
masks and N-95 respirators are in short supply and should be reserved for
health care providers.
10. Masih boleh
jalan-jalan? Atau pulang ke daerah masing-masing nggak? (Khususnya
anak kuliah yang sudah diterapkan kuliah online)
If you're planning to travel, first check for
travel advisories. You also may want to talk with your doctor if you have
health conditions that make you more susceptible to respiratory infections and
complications. Namun, jika memang kalian benar-benar harus pulang ke
daerah atau negara kalian. Maka pastikan kalian melakukan self-quarantine
mandiri dirumah.
Tapi sejauh ini, rata-rata hampir tiap negara
membatasi penerbangan bahkan ada yang totally lock-down.
11. Gimana kalo ternyata saya
terinfeksi Covid-19? Apa yg harus saya lakukan?
Jika kalian mengalami gejala dan telah terpapar
virus COVID-19, segera hubungi dokter. Jika kalian memang merasa perlu pergi ke
dokter atau rumah sakit, hubungi terlebih dahulu pihak rumah sakit yang kalian
tuju jadi mereka bisa menyiapkan atau mengambil langkah-langkah untuk
memastikan bahwa orang lain tidak terpapar.
Kemudian lakukan tindakan pencegahan berikut
untuk menghindari penyebaran penyakit:
* Tinggal di rumah saja, usahakan tidak ke
tempat kerja, sekolah dan tempat umum, kecuali untuk mendapatkan perawatan
medis.
* Hindari menggunakan transportasi umum jika
memungkinkan.
* Kenakan masker di sekitar orang lain.
* Isolasi diri kalian sebanyak mungkin dari
orang lain dengan berdiam di rumah.
* Gunakan kamar tidur dan kamar mandi terpisah
jika memungkinkan.
* Hindari berbagi piring, gelas, tempat tidur,
dan barang-barang rumah tangga lainnya dengan orang rumah.
Orang-orang yang telah terpapar virus corona
dan yang berisiko terkena COVID-19 dapat mempraktekkan karantina sendiri (self-quarantine).
Apalagi jika kalian baru pulang dari perjalanan luar negeri atau dari daerah
yang tingkat kasusnya tinggi. Health experts merekomendasikan
bahwa self-quarantine berlangsung selama 14 hari, karena
sesuai dengan masa inkubasi virus corona di COVID-19.
Self-quarantine meliputi:
* Bebersih dan mencuci tangan sesering mungkin.
* Tidak berbagi hal-hal seperti handuk dan
peralatan dengan orang lain.
* Berdiam dirumah.
* Not having visitors.
* Jaga jarak setidaknya 6 kaki atau 1.8 meter
dari orang lain.
Setelah masa self-quarantine berakhir
(after 14 days), dan kalian tidak memiliki gejala, ikuti instruksi dokter
mengenai kondisi kesehatan kalian dan kembali ke rutinitas normal kalian.
12. Memesan atau membeli produk yang
dikirim dari luar negeri akan membuat orang terinfeksi?
Kemungkinannya sangat kecil karena saat
pengiriman produk tersebut sudah melalui berbagai kondisi dan suhu udara,
tetapi kemungkinan tersebut pasti ada. Jadi tetap berusaha menjaga diri dan
cuci tangan ya.
Researchers are studying the new
coronavirus to learn more about how it infects people. As of this writing, the
World Health Organization (WHO) says that the likelihood of becoming infected
with COVID-19 from a commercial package is low since it has likely traveled
over several days and been exposed to different temperatures and conditions
during transit.
13. Banyak tenaga kesehatan yang
menyinggung soal “Falttening the Curve”. Apasih itu?
Flattening the curve mengacu
pada kegiatan yang dapat memperlambat laju infeksi COVID-19 sehingga rumah
sakit memiliki ruang, persediaan, dan dokter untuk semua pasien yang
membutuhkan perawatan. Kalo misal ni, orang-orang tiba-tiba jadi
terinfeksi COVID-19 sekaligus, dalam jumlah yang besar, maka keadaan ini buat
rumah sakit penuh. Terlalu banyak orang yang terinfeksi pada waktu yang
bersamaan dapat menyebabkan kekurangan tempat tidur rumah sakit, peralatan
bahkan tenaga kesehatan.
Dari grafik diatas, bisa kita liat bahwa
lonjakan mendadak pada pasien dalam waktu singkat dapat direpresentasikan
sebagai kurva tinggi dan sempit, serta melampaui kapasitas sistem kesehatan. Di
sisi lain, jika jumlah besar pasien setiap harinya sama atau lebih
lambat (karena menerapkan social distancing dan preventif lainnya) sehingga, selama beberapa minggu (tidak melonjak tibat-tiba),
maka garis grafik akan terlihat seperti kurva yang lebih panjang, lebih rata
(flatter curve).
In this situation (ketika kurvanya lebih rata),
maka akan lebih sedikit pasien yang tiba di rumah sakit setiap hari dan sesuai
dengan kapasitas sistem kesehatan yang ada. And there would be a better chance
of the hospital being able to keep up with adequate supplies, beds and health
care providers to care for them.
14. Coronavirus jenis ini sengaja
dibuat atau dirilis oleh orang-orang tertentu?
Meskipun dari lubuk hati yang paling dalam aku
masih suuzon, but i try to think positive.
Viruses can change over time. Occasionally, a
disease outbreak happens when a virus that is common in an animal such as a
pig, bat, or bird undergoes changes and passes to humans. This is likely how the
new coronavirus came to be.
Jadi, mungkin saja tidak. But only Allah
knows.
...
“The pandemic can
seem overwhelming, but in truth, every person can help slow down the spread of
COVID-19. By doing your part, you can make a big difference to your health, and
that of others around you.”
Stay Safe everyone!
Don't forget to PRAY. PRAY. and PRAY.
Don't forget to PRAY. PRAY. and PRAY.
Comments
Post a Comment