TIPS dan TRIK Lulus Tahap 1 Beasiswa Australia Awards Scholarships (AAS) 2022 - ADMINISTRASI OASIS

HOLAAA readers !! Bismillah

Rasanya udah lama banget ga nulis artikel di blog ini

so today im going to write about AAS. 

Yup, beasiswa paling bergengsi untuk mahasiswa Indonesia yang ingin study ke Australia 

(dan merupakan target utama aku sejak kuliah)


Okay, jadi tahun ini aku memutuskan untuk apply AAS lagi (for the second time). 

Untuk yang belum tahu, sebenarnya apasih beasiswa AAS? Lets dive into it! 

AAS or Australia Awards Scholarships are prestigious international scholarships that provide you with high-quality educational experiences at world-class universities. AAS are long-term awards administered by the Departement of Foreign Affairs and Trade. 

Dari penjelasan diatas aja kalian pasti langsung udah menduga bahwa ini merupakan beasiswa untuk study di Australia yang didanai oleh pemerintah Australia. Yap, benar sekali. 100%. 

AAS memberikan kesempatan pada awardee nya untuk menempuh pendidikan S2 maupun S3 di Australia. Semua biaya yang diperlukan selama proses (termasuk pre-departure ataupun saat telah tiba di Aus) akan di cover oleh beasiswa ini, seperti biaya perkuliahan, uang saku, visa, health insurance, etc. Kalo dari my pov, banyak banget point plus dari beasiswa ini kalo kalian nyari tahu lebih dalam lagi. So, my suggestion would be, "you should go and apply for this scholarship asap.

(ps. promotion included)


Sebelum aku bahas terkait TIPS and TRICK untuk tahap 1 beasiswa ini, yaitu seleksi administrasinya, aku akan bahas dulu point-point penting terkait beasiswa AAS yang perlu kalian ketahui sebelum memutuskan untuk mendaftar. 

1. Priority Areas of AAS 

Jadi, beasiswa AAS ini punya yang namanya area prioritas, dimana artinya beasiswa ini memprioritaskan pendaftar yang mengambil bidang studi di area tersebut. Apa sih prioritas area nya? Di tahun 2022 ini, prioritas area nya masih berhubungan dengan COVID-19 Development Response Plan (click here) termasuk diantaranya Health Security, Stability, and Economic Recovery. So, usahakan bidang studi yang kalian ambil masuk dalam list kategori dibawah ini yaa. 


In case, study yang kalian ingin ambil tidak termasuk dalam list tersebut, carilah benang merahnya sehingga dia tetap akan masuk dalam salah satu prioritas area tersebut. Sebagai contohnya, jurusan yang mau aku ambil, yaitu master of pharmacy. Dari tabel diatas itu sama sekali tidak ada kata-kata farmasinya, namun aku mengambil benang merahnya ke bagian Health Security (spesifik di Health Services), karena memang speciality tujuan aku adalah clinical pharmacy or hospital pharmacy, jadi berkaitanlah dengan health services tersebut. 

Intinya, kalian harus bisa menarik hubungan dan keterkaitan antara area prioritas beasiswa ini dengan jurusan atau bidang ilmu yang ingin kalian ambil. 


2. Targeted Areas of AAS

Jadi, berbeda dengan beasiswa lainnya. AAS ini punya list daerah yang menjadi target utama untuk diberikan kesempatan mendapatkan beasiswa ini (chance nya lebih besar). Targeted areas di beasiswa AAS ini biasanya disebut dengan GFA (Geographic Focus Areas). Berdasarkan webinar yang pernah aku tonton, perbandingan kuota dari awardee nya adalah 60:40 untuk targeted dan non-targeted areas. Bersyukurlah bagi kalian yang berasal dari GFA yang masuk dalam kategori targeted areas of AAS. Berikut ini 7 daerah di Indonesia yang masuk dalam GFA dari AAS, yaitu: 

- Aceh 

- Nusa Tenggara Timur 

- Nusa Tenggara Barat 

- Papua

- Papua Barat 

- Maluku 

- Maluku Utara 

Untuk pelamar yang berasal dari daerah tersebut, ayo manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Aku juga termasuk dalam salah satu GFA, sehingga aku sangat bersyukur alhamdulillah, peluangnya jadi lebih besar, karena memang GFA ini termasuk daerah aku sendiri itu masih jauh banget ketinggalan jika dibandingkan dengan daerah lain di pulau Jawa (in my opinion and my pov). 


3. Pengisian application dilakukan di 2 website (OASIS dan AAI Form) 

Ini merupakan hal penting yang harus kalian ketahui. Banyak yang gagal karena mereka cuma mengisi di salah satu form saja, kejadian paling banyak itu mereka hanya mengisi OASIS tanpa AAI, sedangkan mengisi AAI Form juga merupakan sebuah keharusan agar pendaftaran kita di proses. Jadi, baca baik-baik buku panduan AAS sebelum kalian mendaftar. Memang benar pengisian essay dan dokumen dilakukan sebagian besar melalui OASIS, namun kalian juga harus mengisi AAI Form, dimana disana kalian mengupload beberapa dokumen yang dipersyaratkan dan mengisi biodata saja, tanpa ada pengisian essay tambahan lagi. Mudah bukan? Jadi jangan sampai lupa ya. 

Link OASIS (click here)

Link AAI (kalian bisa cari di web ini nanti bagian long term awards dan cari AAI Form, akan muncul saat pendaftaran dibuka)  


4. The application is open in February - April (annually) 

Jadi, persiapkan segala berkas yang diperlukan sedini mungkin dan carilah inspirasi untuk merangkai kata-kata di essay kalian menjadi menarik. Tentukan goals kalian sebenar-benarnya, ingat kontribusi apa yang harus kalian berikan setelah selesai S2 atau S3 di Australia. Oh iya, satu hal yang paling penting untuk kalian yang sudah mempersiapkan segala berkas dan jawaban pertanyaan adalah jangan men-submit OASIS ataupun AAI kalian mendekati hari penutupan, karena server dan websitenya akan down karena lonjakan penggunaan (ini terjadi setiap tahun, jadi pasti ada yang ngeluh servernya down, website tidak bisa dibuka dan banyak lainnya). 

Usahakan kalian sudah mensubmit kedua form (OASIS dan AAI Form) H-3 sebelum penutupan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kalian pasti gamau dong kalo udah nulis essay, nyiapin semua berkas, eh tiba tiba gabisa di submit karena error. Bakal jadi cerita dengan sad ending banget sih kalo kejadian. 

------

Okay, jadi sekarang mari kita menuju ke TIPS dan TRICK LOLOS TAHAP 1 (ADMINISTRASI) BEASISWA AAS. 

Menurut aku tahap 1 atau bagian administrasi ini adalah yang paling berat, karena pelamar AAS setiap tahun itu hampir 5 ribuan. Tahun 2020 bahkan lebih dari 6000 pelamar, tahun 2022 ini mencapai 4700 an pelamar. Banyak banget. Jadi kita harus benar-benar memastikan bahwa jawaban yang kita berikan itu "beda", "menarik", dan "memukau" jika ingin lulus dan maju ke tahap selanjutnya. 


1. BERADAPTASI DENGAN PERTANYAAN ESSAY AAS 

Berdasarkan pengalaman aku pribadi, pertanyaan essay AAS sejauh ini selalu sama, terdiri dari 4 pertanyaan yang isinya adalah: 

1. why did you choose your proposed course and institution? 

2. How will the proposed study contribute to your career? 

3. How have you contributed to solving a challenge and to implementing change or reform?

4. Please a. give up to three practical examples of how you intend to use the knowledge, skills and connections you will gain from your scholarship. Possible tasks can be personal and/or professional, and b. list any possible constraints you think may prevent you from achieving there tasks. 

Point penting yang harus kalian ingat adalah jawaban pada 4 pertanyaan tersebut memiliki peran yang besar untuk kelulusan kalian di tahap administrasi ini. Jadi usahakan, berikan yang terbaik. 

Memang sekilas, ketika hanya membaca, pertanyaan tersebut akan terlihat sangat mudah untuk dijawab, namun ketika kalian mulai memikirkan jawaban yang tepat, susunan kata yang sesuai dan keterkaitan antar jawaban, maka seketika itulah pertanyaan diatas berubah menjadi pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab dalam waktu singkat. Kalian akan butuh waktu untuk bisa benar-benar menjawabnya dengan baik dan benar, to the point. 

Usahakan kalian mengerti maksud dan tujuan dari tiap pertanyaan. Aku saranin kalian untuk mulai merangkai kata demi kata bahkan sebelum pendaftaran dibuka. Problem yang menurut aku paling sering ditemui saat penulisan essay adalah kesinambungan, baik antara isi jawaban kita dalam satu pertanyaan, atau antar pertanyaan. Intinya jawaban kita harus konsisten. Kalo goals kalian ABC, maka usahakan di setiap pertanyaan tetap mengacu pada goals ABC tersebut, jangan berubah haluan dan jangan jadi membahas hal lain di luar ABC. 

Selain itu, karena ada BATASAN JUMLAH KARAKTER, yaitu hanya 2000 karakter (karakter ya, bukan kata/word) pada tiap pertanyaan. Kalian pasti akan sangat sulit untuk bisa memilah mana kata-kata yang sangat penting untuk diikutsertakan, penting saja dan bahkan tidak penting untuk berada dalam jawaban. Jadi mulailah beradaptasi dengan pertanyaan AAS sedini mungkin. Sehingga kalian bisa membuat jawaban yang efektif, efisien, dan mencakup keseluruhan jawaban yang ingin kalian paparkan. 


2. MULAI SIAPKAN DOKUMEN-DOKUMEN PENTING

Okay, ada banyak dokumen yang harus kalian upload juga di OASIS maupun AAI Form. Jika mulai untuk mengurus dokumen saat aplikasi dibuka (which is February), menurut aku akan sangat menguras waktu dan energi kalian. Apalagi jika kalian itu bekerja (seperti aku), waktunya akan terbuang untuk mengurus hal-hal tersebut. Selain karena memang banyak dokumen yang harus disiapkan, waktu tunggunya atau birokrasi tiap universitas yang memang cukup panjang (in my opinion). 

Alangkah lebih baiknya, kalian sudah mulai prepare sekitar bulan Desember-Januari, sehingga ketika Februari kalian bisa fokus untuk mengisi aplikasi dengan lengkap dan baik. Nah, apa aja dokumen penting yang harus kalian siapkan? 

1. Ijazah S1 dan Transkrip S1 (asli, legalisir, dan terjemahan legalisir) 

2. Akte kelahiran (asli, terjemahan legalisir) 

3. KTP (asli)

4. Passport (asli, jika ada) 

5. TOEFL/IELTS (asli) 

6. REFEREE REPORT (jika ada, tapi saran aku baiknya ada) 

7. CV (in english)

8. Dokumen pendukung lain (sertifikat prestasi, beasiswa sebelumnya, publikasi, etc)

Aku pribadi, udah pernah apply di tahun 2020, jadi rata-rata dokumen yang diperlukan aku udah punya, kecuali untuk referee report, cv dan pendukung lainnya yang perlu diperbaharui. Intinya, lebih cepat lebih baik, jadi langkah kalian akan lebih OK. 


3. LUANGKAN WAKTU UNTUK MENULIS

Ini adalah kunci utama untuk pengisian form OASIS menurut aku. Ada banyak pertanyaan yang harus dijawab (selain 4 pertanyaan inti tadi). Ada terkait previous job dan pekerjaan saat ini. Jadi butuh waktu untuk bisa menjawab dan menjelaskan dengan baik. 

Aku sendiri itu sepanjang Feb-April, masih bergelut dengan jawaban 4 pertanyaan inti tersebut. Revisi sampe ratusan kali si kayaknya, sesuai ga sesuai, masuk ga masuk. Ada banyaklah kegalauan dan pertimbangan yang kita lakukan sepanjang menulis tersebut. Salah satu alasannya juga karena keterbatasan karakter, jadi dalam 2000 karakter tesebut, kita harus bisa memasukkan point-point inti yang ingin kita masukkan (dimana menurut aku 2000 karakter itu sangat sedikit, paling cuma muat up to 400 words). Usahakan kalian bisa merangkai kata-kata dengan baik. 

Hal yang selalu aku implementasikan saat menulis sesuatu adalah: Tulis --> Tinggalkan --> Baca ulang

Jadi, ada fase dimana ketika aku udah nulis ke-4 jawabannya, dan aku rasa udah fix. Aku bakal tinggalin jawaban aku selama sekitar 1-2 minggu, sembari menyiapkan dokumen-dokumen, scan, etc. Kemudian, setelah 1-2 minggu tersebut, baru aku baca lagi jawaban aku. Anggaplah ini seperti proofreading essay kita sendiri. Nah, biasanya aku akan menemukan hal-hal yang sebelumnya tidak aku temukan, contohnya ada kata-kata yang enggak nyambung, atau kesinambungan antar jawaban itu tidak ada. Banyaklah temuan-temuan setelah aku baca ulang. Jadi menurut aku ini penting untuk kalian terapkan juga, dan memang harus mulai dari februari agar waktunya juga cukup. 

Satu hal lagi yang paling penting adalah, banggakan diri kamu sendiri, karena jika bukan kamu yg bangga, siapa lagi. Ada hal-hal kecil yang mungkin menurut kita kecil, namun padahal di pandangan orang lain itu adalah hal besar yang memiliki impact yang sangat bagus. Jadi, hargai setiap usaha yang kamu lakukan dalam hidup kamu, karena pasti ada arti dan hikmahnya. 


4. PROOFREADING

Bagi sebagian besar orang, penting untuk proofreading jawaban essay pada orang lain yang lebih expert dan berpengalaman. Sedangkan untuk aku sendiri, aku tidak se-PD itu untuk membagikan jawaban aku. Jadi aku tidak berani untuk proofreading ke orang lain, tapi aku tetap proofreading ke kakak aku sendiri untuk bisa memberikan masukan dan input dalam essay aku (kebetulan dia punya background yang mendukung karena pernah ikut Erasmus, memang dia bukan dari farmasi tapi menurut aku cukup mampu untuk mengkritik jawaban aku). 

Konsep proofreading menurut aku seperti ini, terkadang kita melihat jawaban essay kita udah sempurna, padahal kenyataannya enggak. Ada banyak typo misalkan, ada banyak meaning atau maksud-maksud kalimat yang tidak tersampaikan jika dibaca oleh orang yang tidak ada pengalaman atau bukan dibidang yang sama dengan kita. Jadi, penggunaan istilah atau bahasa itu juga penting, jangan terlalu mudah juga, tapi jangan terlalu complicated juga sehingga jatuhnya tidak rasional atau tidak bisa dibayangkan seperti apa. 


5. SUBMIT DAN BERDOA

Ini part paling penting menurut aku. Kalian harus men-submit essay kalian, ingat H-3 minimal. Ingat, ada 2 form yang harus kalian submit, OASIS dan AAI Form. Kalian juga harus percaya, bahwa apapun yang terjadi, itu yang terbaik. Tetap berdoa pada Allah swt karena memang tidak ada yang dapat terjadi tanpa kekuasaannya. 

Kita sudah mengerahkan segala kemampuan dan pikiran kita untuk apply, ketika sudah submit, maka itu sudah ranahnya yang Maha Kuasa (menurut aku). Kita udah gabisa berbuat apa-apa, hanya doa yang dapat bekerja saat ini. Jadi jangan lupa berdoa, semoga Allah meluluskan kita semua. Aaamiin. 


---

SEE YOU DI PART 2 ASAP, TERKAIT TAHAP INTERVIEW AND IELTS. 


Comments

Popular posts from this blog

TIPS dan TRIK lulus beasiswa PPA

BELAJAR FARMASI - SINGKATAN DALAM RESEP

TIPS dan TRIK LULUS TES PROFESI APOTEKER UNPAD (EKSTERNAL STUDENT)